Rabu, 29 September 2010

contoh proposal PTS Kepala SMA

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI PENGEMBANGAN PROGRAM PERUSAHAAN SISWA SMAN 1 RANTAU PULUNG PADA SEMESTER GANJIL TAHUN 2010




Oleh :
TAUFIK HIDAYAT, M.Pd
NIP. 195901151998021001





SMA NEGERI 1 RANTAU PULUNG
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI TIMUR
TAHUN 2010


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya penulis dapat mengikuti “ Diklat Penguatan Kemampuan Pengawas Sekolah dan Kepala sekolah” periode tanggal 21 s/d 26 September 2010 tahap in-service learning-1 Kerja sama Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidik Bidang Mesin dan Teknik Industri (PPPPTK BMTI) dengan LPMP Kalimantan Timur
        Proposal PTS dengan judul  “ Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Program Perusahaan Siswa di SMAN 1 Rantau Pulung pada Semester Ganjil tahun Pelajaran 2010 “ ini disusun sebagai  bagian dan merupakan tugas Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dari pelatihan tahap pertama (in service learning-1) tersebut, yang selanjutnyauntuk ditindak lanjuti diimplementasikan dalam pelatihan tahap ke dua (on-the job learning) yang diselenggarakan selama satu bulan.
        Berkat bantuan rekan sejawat dan arahan nara sumber maka proposal ini dapat terwujud, semoga ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran khususnya di SMAN 1 Rantau Pulung Kecamatan rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur.

            Samarinda 26 September 2010
            Penulis

DAFTAR ISI

                        Halaman
Kata Pengatar
Daftar Isi
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan  Masalah
E.     Pemecahan Masalah
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
H. Kajian Pustaka/Teoritis
I.    Metode Penelitian
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran







   
A.    Latar Belakang
        Di era dunia global dewasa ini kewirausahaan merupakan trend baru
    mengarahkan pada diri generasi muda untuk mandiri.
        Berkaitan dengan hal tersebut, SMAN 1 Rantau Pulung yang berdiri di tengah msayarakat berpenduduk 80 % berlatar belakang sebagai petani dan sebagian besar tidak mampu untuk membiayai anak-anak mereka untuk melanjutkan belajar di Perguruan tinggi.
        Kecamatan Rantau Pulung pada saat ini dijadikan sebagai daerah pengembangan agribisnis oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, yang harapannya di masa yang akan datang nanti akan dapat menumbuhkembangkan jiwa kemandirian bagi masyarakat terutama di bidang perekonomian.
        Berdasarkan fenomena di atas, sivitas akademik SMAN 1 Rantau Pulung mencanangkan penerapan program pengembangan agribisnis sebagai program pendidikan muatan lokal, yang tujuannya memberikan pendidikan life skill kepada siswa sehingga setiap siswa dapat memiliki kemampuan di bidang agribisnis (kewirausahaan). Kemampuan berbisnis (berwirausaha) yang didapatkan di sekolah diharapkan dapat berkembang secara mandiri pada diri siswa terutama setelah lulus sekolah, baik bagi yang melanjutkan ke Perguruan tinggi utamanya bagi yang tidak melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
        Aplikasi program agribisnis (berwirausaha) SMAN 1 Rantau Pulung diwujudkan dalam bentuk pendirian perusahaan siswa yang diberi nama Evergreen Student Company SMAN 1 Rantau Pulung. Lembaga ini merupakan wadah yang dimiliki sekolah yang tugasnya mewadai dan menyalurkan kreatifitas siswa dalam berwirausaha dalam pendidikan terapan. Akan tetapi program pengembangan agribisnis sebagai muatan lokal ini perlu perjuangan yang serius, sehingga dapat berkembang dengan baik sesuai harapan, baik sivitas akademik maupun masyarakat di kecamatan Rantau Pulung.
        Berdasarkan dari hal tersebut di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian tindakan dengan judul “ Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Program Perusahaan Siswa di SMAN 1 Rantau Pulung pada Semester Ganjil tahun Pelajaran 2010 “.
B.    Identifikasi Masalah
    1. Perkembangan pendidikan kewirausahaan di SMAN 1 Rantau Pulung masih belum optimal.
    2.    Masih terdapat 2 rencana program yang belum berjalan .
    3.    Belum semua guru terlibat dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan.
    4.    Belum Semua siswa terlibat dalam program pengembangan perusahaan siswa.
C.    Pembatasan Masalah
        Dari masalah yang telah diidentifikasikan di atas, maka dalam penelitian ini masalah akan dibatasi pada perkembangan pendidikan kewirausahaan di SMAN 1 Rantau Pulung  masih belum optimal.
D.    Rumusan Masalah
        Adapaun rumusan masalah pada penelitian ini adalah  :
Bagaimana upaya meningkatkan kualitas pendidikan kewirausahaan di SMAN 1 Rantau Pulung ?
E.    Pemecahan Masalah
        Pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Melaksanakan workshorp kewirausahaan bagi karyawan perusahaan siswa.
2.    Melaksanakan sosialisasi program pengembangan perusahaan kepada semua warga sekolah.
F.    Tujuan Penelitian
        Penelitian Tindakan Sekolah ini tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan kewirausahaan di SMAN 1 Rantau Pulung.
G.    Manfaat Penelitian
        Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.    Manfaat bagi guru adalah diharap dapat dijadikan wacana atau referensi agar lebih mengenal dunia usaha (kewirausahaan).
2.    Manfaat bagi siswa diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa dalam menerima pembelajaran kewirausahaan baik secara teori maupun praktik, dan juga memberikan bekal ketrampilan dan pengalaman yang positif tentantang dunia usaha.
H.    Kajian Teori
    1. Deskripsi Teori
    a. Upaya Meningkatkan Kualitas
    b.    Pendidikan kewirausahaan
            Istilah pedidikan kewirausahaan memiliki dua suku kata yang jika berdiri sendiri-sendiri memiliki pengertian yang berdiri sendiri-sendiri pula. Istilah Pendidikan menurut Noeng Muhajir (1999 : 7) adalah upaya terprogram mengantisipasi perubahan sosial oleh pendidik maupun pribadi membantu subjek didik dan satuan sosial berkembang ketingkat yang normatif lebih baik. Pendidikan dapat menjadikan perubahan sosial pada suatu masyarakat sebab pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar terhadap tedidik, subjek didik diberikan sesuatu yang semula ia tidak tahu akhirnya menjadi tahu, yang semula tidak bisa akhirnya menjadi bisa, yang semula tidak berpengetahuan akhirnya menjadi berpengetahuan. Di mana pengetahuan yang didapatkan perseorangan maupun satuan sosial (masyarakat) dari kegiatan pendidikan tersebut dapat merubah kemampuan seseorang atau masyarakat dalam menjalani kehidupannya.
        Pendidikan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu pertama, pendidikan formal yakni kegiatan pendidikan yang dilakukan secara berlembaga, artinya memiliki lembaga yang diakui oleh Negara (pemerintah) dan masyarakat, serta mengacu pada kurikulum Nasional. Kegiatan proses belajar mengajarnya dilakukan secara klasikal dengan jenjang tingkatan dan berkesinambungan (Taufik Hidayat, 2002 : 11). Kedua, pendidikan non formal yaitu pendidikan yang dikelola oleh lembaga atau masyarakat dengan tidak mengikuti kurikulum Nasional, dan tidak dilaksanakan jenjang klasikal yang berkesinambungan. Pendidikan non formal ini dapat juga disebut sebagi learning society (pendidikan masyarakat) karena kepentingan masyarakat dalam memberikan pendidikan kepada anggota-anggotanya, yang tidak terakomodir oleh pendidikan formal (Taufik Hidayat, 2002 : 13). Pandangan Nasution (1993 : 50) sesungguhnya pendidikan merupakan proses pembudayaan atau disebut enculturation, artinya proses pentransferan kebudayaan terhadap seseorang baik berupa nilai-nilai, norma, teknologi, ekonomi, politik, bahasa, seni, organisasi sosial, hukum, dan agama.
            Dengan demikian pendidkan dapat diartikan sebagi usaha manusia (masyarakat) baik perseorangan maupun kelompok yang dilakukan secara sengaja terhadap orang lain baik perseorangan maupun kelompok untuk melakukan perubahan tingkah  laku baik perubahan ilmu pengetahuannya maupun perubahn pada perilakunya.
            Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif/inovatif dan kesanggupan hati (qolbu) untuk mengambil resiko atas keputusan hasil ciptaannya serta melaksanakannya secara terbaik (sungguh-sungguh, ulet, gigih, tekun, progresif, pantang menyerah, dsb) sehingga nilai tambah yang diharapkan dapat dicapai. Jadi, seorang wirausahawan memiliki kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan oleh orang lain (prinsip kreatif dan inovatif) dan hasilnya adalah buah pikiran yang asli dan bukannya replikasi baru dan bukannya meniru, memberikan kontribusi dan bukannya membuat rugi (Direktorat Tenaga Kependidikan,  2010 : 6-7) istilah kewirausahaan mulai masuk ke khazanah teori ekonomi berkat jasa Cantillon (1931) meskipun istilahnya sendiri baru diperkenalkan oleh Say di tahun 1803. Istilah ini diterjemahkan secara bervariasi dalam bahasa Inggris, mulai dari “ pedagang” (merchant), “ pemilik usaha ”  hingga “ petualang”. Makna aslinya kurang lebih adalah “ pelaksana dari suatu proyek” John Stuart Mill (1848) mempopulerkan  istilah itu di Inggris.  Sedangkan menurut Schumpeter (1934) para wira usaha adalah motor penggerak ekonomi, fungsi inovasi yang mereka jalankan menduduki tempat sentral. Pandangan ini didukung oleh Hayek (1937) dan Kirzner (1973) yang menekankan peran kewirausahaan dalam pencarian dan pemanfaatan informasi. Kepekaan para wira usaha atas hal-hal yang bisa mendatangkan keuntungan dan kesigapan mereka dalam mengekploitasi sumber daya merupakan kunci penguasaan proses-proses pasar. Hayek dan Kirzner melihat para wira usaha sebagai agen perubahan, sedangkan Schumpeter melihatnya sebagai sumber atau pencipta perubahan itu sendiri (Mark Casson dalam Adam Kuper, 2000 : 297).
            Menurut Muhammad Firdaus (2008:40) Kewirausahaan diidentikkan dengan istilah perusahaan atau badan usaha, menurutnya badan usaha adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
            Dari teori-teori yang dipaparkan di atas dapatlah disimpulkan bahwa pendidkan kewirausahaan yang dimaksud di atas dapat diartikan sebagai  usaha sadar seseorang  (kelompok masyarakat) atau usaha yang dilakukan dengan secara sengaja oleh seseorang (kelompok masyarakat) tentang pentransferan ilmu pengetahuan kewirausahaan maupun ketrampilan kewirausahaan kepada siswa secara formal dan kelembagaan, sehingga siswa memiliki kemampuan dan pengalaman untuk melaksanakannya dalam kehidupan yang nyata.
    c.    Perusahaan siswa
            Evergreen Student Company adalah perusahaan siswa yang dimiliki SMAN 1 Rantau Pulung, dan didirikan pada tahun 2007. Evergreen Student Company bergabung dengan jaringan program PJI (Prestasi Junior Indonesia) yang berpusat di Jakarta. Sedangkan PJI (Prestasi Junior Indonesia) adalah lembaga nirlaba yang berafiliasi dengan Junior achievement worldwide (JA Worldwide) yang programnya  dijalankan pada lebih dari 100 negara di dunia dan diikuti kurang lebih dari 6 juta pelajar di dunia, dan JA Worldwide berkedudukan di Colorado USA.
            Prestasi Junior Indonesia didirikan oleh Marzuki darusman dan Robert Gardiner tahun 1995.  Tujuannya memperkenalkan dan mengajarkan pendidikan dan aplikasi bisnis serta ekonomi mulai dari jenjang sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Visinya adalah menciptakan generasi muda yang memiliki prinsip hidup yang kuat.  Dan misinya adalah kerja sama dengan para pendidik, kalangan bisnis dan lembaga-lembaga terkait.(Prestasi Junior Indonesia, 2006: 7).
I.    Metode Penelitian
1.    Lokasi  Penelitian
        Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Rantau Pulung yang terletak di wilayah kecamatan Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur.
2.    Jenis Penelitian
        Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan School Action Research atau Penelitian Tindakan Sekolah.
3.    Waktu dan Lama Penelitian
        Waktu penelitian di bulan september s/d bulan oktober yaitu dari tanggal 27 September sampai berakhir pada tanggal 25 Oktober 2010.
4.    Subyek Penelitian
        Yang menjadi subyek penelitiannya adalah siswa anggota pengurus perusahaan, siswa pemegang saham, dan dewan guru.
5.    Variabel Penelitian
        Variabel  dalam penelitian ini terdiri dari :
a.    Variabel bebas : Perusahaan Siswa SMAN 1 Rantau Pulung (Evergreen Student Company), dan diberikan tanda X
b.    Variabel terikatnya adalah kualitas pendidikan kewirausahaan dan diberi tandaY.

   



1.    Desain Penelitian
        Penelitian tindakan Sekolah  (PTS) merupakan bentuk replektif oleh pelaku tindakan.  PTS dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan dan memperbaiki kondisi pengelolaan sekolah yang telah dilakukan.
        Dalam penelitian ini, prosedur penelitian mencakup langkah-langkah 1) melaksanakan work shorp, 2) melaksanakan sosialisasi pengembangan program perusahaan, 3) membuat evaluasi.
    Rencana Kegiatan dalam setiap siklus
a.    Perencanaan
1.    Menyiapkan materi workshorp, sekenario workshorp, sekenario sosialisasi, dan menyiapkan instrumen evaluasi.
2.    Menyiapkan jadual rencana program workshorp dan sosialisasi pengembangan program
3.    Menyiapkan materi program yang rencana kembangkan.
b.    Pelaksanaan
1.    Workshorp dilaksanakan selama tiga hari di awal oktober
2.    Sosialisasi dilaksanakan selama 2 hari di pertengahan bulan oktober
3.    Pada Hari Kedua sosialisasi dilaksanakan lounching saham Evergreen Student Company (Perusahaan Sisawa SMAN 1 Rantau Pulung)
c.    Observasi
Penelitian dan pembina kewirausahaan mengamati jalannya proses berjalannya workshorp dan sosialisasi serta mengamati  aktivitas siswa dalam kewirausahaan di sekolah dan aktivitas Evergreen Student Company.
d.    Instrumen
Instrumen yang digunakan Lembar kerja, lembar observasi, absensi perusahaan, dan lembar saham.
e.    Analisis data dan repleksi
Pada tahap ini Kepala Sekolah melakukan diskusi mengenai hasil tindakan dan perubahan  yang telah dilaksanakan saatdilakukan tindakan.  Kemudian dari data absensi dan hasil observasi setiap siklus untuk dilakukan refleksi yang hasilnya akan digunakan sebagai revisi dan acuan untuk merencanakan putaran berikutnya






f.    Alur Kerja
Penjajagan    Rencana    Penjajagan Sesudah Aksi   
Sebelum aksi    Implementasi 
                  

             
              Observasi                        Observasi             Observasi      Jika belum   
                      Memuaskan                                             
 
      Keadaan sebelum          Upaya perubahan          Keadaan     
      Dilakukan tindakan       dgn dilaksanakan          sesudah
                                            tindakan                        dilakukan
                                                                                   tindakan


                                               Refleksi                                    Ke putaran berikutnya


    g.    Pengumpulan Data
    Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi atas pengamatan terhadap pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan di SMAN 1 Rantau Pulung Melalui perusahaan siswa.
J.    Jadual Penelitian
NO    KEGIATAN    WAKTU
1    Membuat Proposal    25 sampai 27 September 2010
2    Melaksanakan PTS    Tgl 27 Sept s/d 15  Okt 2010
3    Membuat Laporan PTS    Tgl 16  Oktober s/d 23 Oktber 2010
4    Seminar Hasil PTS    Tgl  25-27 Oktober 2010

K.    Anggaran Biaya
NO    KEGIATAN    Anaggaran
1    Membuat Proposal    Rp        700.000,-
2    Melaksanakan PTS    RP     2.000.000,-
3    Membuat Laporan PTS    Rp        500.000,-
4    Seminar Hasil PTS LPMP    RP     1.500.000,-
    Jumlah    Rp     4.700.000,-
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1.  Adam Kuper dan Jesica Kuper (2000). Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
2.  Nasution, S, (1993). Pengembangan Kurikukum . Bandung : Citra Aditya Bakti.
3.  Noeng Muhajir (1999). Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial. Yogyakarta, Rake Sarasin.
4. Taufik Hidayat (2002). Paradigma Pendidikan Kutai Timur dalam Perspektif Desentralisasi.  Perpustakaan SMAN 1 Rantau Pulung.
5. Zamroni (2001). Paradigma Pendidikan Masa depan. Yogyakarta: BIGRAF Publising.
6.    http://id.wikipedia.org/wiki/perusahaan
7.    http://syadiashere.com
   

2 komentar:

  1. Bagi Bapak/Ibu Guru yang kesulitan dalam membuat PTS/PTK silakan kontak kami. Kami siap membantu sampai selesai.
    Dalam menyusun PTK/PTS kami berdasarkan Buku Pedoman Penilaian Karya Ilmiah untuk Kenaikan Pangkat.

    http://www.mediaptksolo.blogspot.com
    08884198220 / 08882988781

    BalasHapus

berilah komentar yang cerdas

Menuju jalan kesuksesan

Perangkat Pembelajaran Jenjang SD / MI

*Perangkat Pembelajaran Jenjang SD / MI Kelas 1 , 2, 3, 4, 5, & 6 Lengkap ( Recomended)* Tahun Pelajaran 2018 - 2019 ✅ *Aplikasi Raport...